Tampilkan postingan dengan label renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label renungan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 26 Juli 2013

Never Ending Hijrah

Satu langkah ber-Hijrah dimulai.

Ya Allah, ini adalah kehendak-Mu dan jalan-Mu agar kami menjadi lebih baik.

Ya, Allah Bimbinglah kami berikan kekuatan dan kemampuan dalam menjalankannya.

Cukupi kebutuhan kami, kayakan kami dengan nikmat Mu agar kami tidak meminta dan memohon selain kepada Mu.

Ya Allah, lindungi dan jagalah kami dari azab kubur, azab neraka, fitnah hidup, fitnah mati  dan  fitnah dajjal.

Amiin Ya Robbal Alamin


Jumat, 14 September 2012

Lebaran note...Green Procurement

Hari itu Senin 2 Syawal 1433 H, sinar matahari jam 8 pagi di Pamulang Tangerang Selatan sangat cerah, bersama istri dan anak-anak sedang bersiap-siap untuk jalan-jalan mengisi libur lebaran. Ketika kami siap berangkat, saya masih harus membuka pagar utama perumahan tempat kami tinggal agar dapat dilewati kendaraan. Selesai membuka pagar saya kembali ke rumah untuk mengambil kendaraan, sambil menuju rumah ada seorang bapak yang sedang menyabit rumput dan tanaman tanaman rambat di rumah kosong tepat di depan rumah saya. Karena rumah itu belum juga ditempati oleh pemiliknya banyak tanaman liar banyak tumbuh di pekarangan rumahnya.
Sambil lewat saya tanya ke beliau, "rumahnya dibersiin emang udah mau ditempatin sama yang punya Beh ?", dengan logat betawinya dia menjawab "kagak, ini mah buat empan (makanan)", "oh gitu, iya dah jalan dulu Beh" kata saya. "Iyak" saut si bapak.

Akhirnya kami pun berangkat, dalam perjalan kami membahas kejadian tadi. Saya sampaikan tentang kejadian tadi ke istri saya, lalu dia berkata "kalau dulu emang orang kerjanya ke kebun sambil mencari  makan untuk peliharaannya seperti kambing atau sapi, untuk makan sehari-hari metik sayur atau buah, lalu sapi atau kambing dijual dan uangnya utk kebutuhan lainnya".
"Iya ya, sekarang boro-boro mau piara ayam, kambing apalagi sapi, tempatnya udah gak ada, buat cari rumput buat makannya udah susah karena tanah lapang atau kebun sudah banyak yang jadi perumahan atau bangunan lainnya, jangankan itu untuk memiliki taman kecil di rumah saja sudah sulit karena sudah habis buat garasi atau penambahan bangunan rumah. Setelah ngalor ngidul ngobrol sambil menikmati jalanan di Jakarta yang masih sepi ditinggal mudik diskusi kecil itu pun berakhir dengan sendirinya dengan menyisakan  pertanyaan.

Kira-kira kalau rumah itu sudah mulai ditempati, kemana lagi si Bapak itu mencari rumput untuk piaraannya ?

Sedemikian hebatnya kah dampak pembangunan sehingga tidak memberikan ruang lagi untuk kehidupan mahkluk hidup lainnya. atau apakah ini hanya egoisme manusia semata, dengan dalih pembangunan, modernisasi atau untuk meningkatkan pendapat negara/daerah lokasi.
Dapat kita saksikan banyak wilayah atau daerah yang awalnya merupakan kebun, sawah atau lainnya yang merupakan habitat berbagai tanaman dan hewan telah disulap dan dialih fungsikan menjadi jalan, bangunan beton lokasi bisnis, pusat perbelanjaan, perkantoran atau perumahan, hal ini terjadi tiap daerah berlomba-lomba.

Apakah yang dimaksud dengan pembangunan adalah seperti ini ? Banyak bangunan gedung bertingkat, baik perkantoran maupun pusat bisnis, kompleks perumahan, dan menyingkirkan sawah, kebun atau peternakan.
Mungkinkah hal inilah yang menyebabkan kenaikan harga barang kebutuhan pokok, sebab kebutuhannya makin tinggi sedangkan daerah penghasilnya secara perlahan makin berkurang., ditambah lagi dengan semakin hari semakin parah kemacetan yang mengakibatkan tingginya biaya angkut/pengiriman.
Andaikan Jakarta dan wilayah sekitarnya masih menyisakan area persawahan dan perkebunan atau peternakan, tentu kebutuhan minimal barang pokok dapat diproduksi di Jakarta sendiri, demikian pula daerah lainnya.

Kalau dikaitkan dengan peraturan pengadaan barang/jasa pemerintah Perpres No. 54/2010 Bab XII Konsep Ramah Lingkungan Pasal 105 ayat 1 dinyatakan "Konsep Ramah Lingkungan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan Barang/Jasa K/L/D/I, sehingga keseluruhan tahapan proses Pengadaan dapat memberikan manfaat untuk K/L/D/I dan masyarakat serta perekonomian, dengan meminimalkan dampak kerusakan lingkungan".

Mencermati  Perpres 54/2010 tersebut, sudah jelas seharusnya pembangunan seharusnya memberikan dampak ekonomi dan sosial serta budaya kepada masyarakat lingkungan sekitar, dan untuk itu perlu ketegasan pemerintah untuk mengatur ruang dan wilayah yang dapat dikembangkan untuk pembangunan dan wilayah yang tetap dipertahankan. Dengan demikian terjadinya urbanisasi dapat dihindari, sehingga masyarakat yang awalnya bertani, berkebun dan berternak dapat mempertahankan bahkan mengembangkan usaha. Selain itu bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kekeringan yang kerap membayang bayangi negeri ini dapat dihindari.

Dalam Al Quran pun telah di firmankan oleh Allah SWT, antara lain  :

1. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (Al Araf:56)


2. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Ar Rum:41)


3. Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat? (Shaad:28)



Wallahualam bisawab

Senin, 02 Juli 2012

Sholat vs BAB (Buang Air Besar)

Apakah Sholat wajib ?
Apakah BAB wajib ?
Apakah sholat diperlukan ?
Apakah BAB juga diperlukan ?

pertanyaan itu di lontarkan oleh ustadz Agung Rahmatullah Sidik dalam acara peringatan Isra Miraj hari minggu kemarin. Hal ini berkaitan dengan perintah Allah kepada Rosulullah Muhammad SAW yang mendapat perintah sholat 5 waktu dalam perjalanan Isra Miraj.
Seringkali ketika adzan berkumandang menunda sholat. Diibaratkan sholat tepat waktu mendapat Sapi, lalu telat 5 menit mendapat ayam lalu bila telat 10 menit mendapat telurnya dan kalau telat 30 menit tinggal apanya ?????? serentak dijawab tinggal TAInyaa.............. :))

Lalu apa hubungannya antara Sholat dan BAB?
Sholat merupakan kewajiban umat Islam sebagaimana telah diperintahkan Allah SWT pada peristiwa Isra Miraj.
Lalu bagaimana dengan BAB ? BAB bukan merupakan kewajiban tapi kebutuhan, yang kalau tidak dilakukan akan mengakibatkan gangguan kesehatan.

Ok, lalu bagaimana dengan kondisi ini, ketika sedang rapat, tiba-tiba kebelet, apa yang akan dilakukan ? pasti buru2 ke WC kan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. lalu bagaimana ketika sedang rapat Adzan berkumandang, apakah langsung buru-buru meninggalkan rapat atau rapat dihentikan untuk segera sholat ? belum tentukan hehehe....

Contoh lain lagi, ketika dalam perjalanan mengendarai mobil, ketika kebelet biasanya nyupir mobilnya ngebut  mencari toilet, atau kalau lagi di tol buru-buru menuju rest area. Tapi ketika waktu sholat sudah masuk dan terdengan adzan, apakah buru-buru juga menuju rest area mencari mesjid ??

Jumat, 15 Juni 2012

Belajarlah dari tukang parkir.


Demikian pesan dari Ustadz Hasanudin dalam kegiatan pengajian rutin hari minggu kebetulan minggu ini (10/06/2012) bertempat di Rumah Bapak Ir Saiful Bachri, pengajian biasanya bertempat di Mushola Al-Hikmah.

Tausiah mengambil tema tentang menyusukuri nikmat Allah. Disampaikan oleh Ustadz bahwa hidup kita ini sama halnya dengan tukang parkir. Sebagai suatu profesi pekerjaan tukang parkir memiliki tugas untuk menjaga mobil maupun motor yang dititipkan kepadanya. Dengan kata lain pada saat itu dia memiliki banyak mobil dan banyak motor yang harus dijaga. Pada saat menjaga kendaraan harus disertai dengan rasa tanggung jawab seolah memiliki seluruh kendaraan tersebut agar dapat menjaga kendaraan dengan baik dan terhindar dari hal-hal yang buruk. Walaupun didasari dengan rasa memiliki tukang parkir harus ikhlas ketika sang pemilik kendaraan mengambil kendaraan yang dimilikinya.

Analogi tersebut sama halnya dengan kehidupan kita, diri kita dan semua yang kita miliki adalah milik Allah. Oleh karena itu kita harus dapat menjaganya sesuai dengan perintah dan amanat Allah. Demikian pula halnya apabila Allah menginginkan milik-Nya kembali kita harus siap untuk mengembalikannya. Sudahkah kita mempersiapkan diri dengan baik ketika kita kembali pada-Nya ? 

Rabu, 04 Januari 2012

2012

Hari ini Rabu, 4 Januari 2011, tak terasa 4 hari telah dilalui di awal tahun 2012 ini.
Tak terasa pula masih banyak rencana-rencana di tahun 2011 yang belum diwujudkan. Waktu terasa semakin cepat seiring dengan perkembangan teknologi, sepertinya jam dan kalender telah diupgrade dengan processor yang terbaru dan tercepat, sehingga waktu berjalan dengan cepat.

Di awal bulan Desember 2011 lalu, pada saat sholat jumat Khotib berkhotbah tentang hijrah sebagai refleksi peringatan tahun baru Hijriah. Dalam pergaulan sehari-hari, hijrah selalu di artikan dengan perpindahan secara fisik dari 1 tempat ke tempat lain. Padahal lebih dari itu kita setiap saat harus selalu ber-hijrah untuk meninggalkan yang buruk menuju yang lebih baik dan selalu meningkatkan kualitas keimanan.. ya.. Never Ending Hijrah...hijrah setiap saat...sehingga kita akan selalu menjadi pribadi yang lebih baik di masa yang sebelumnya.

Memang kadang kita memerlukan suatu moment untuk melakukan perubahan, dan pergantian tahun ini yang paling sering untuk dijadikan refleksi apa yang telah kita lakukan dalam 1 tahun. Rasanya jadi banyak PRnya kalau dikumpulin dulu selama 1 tahun, lebih ringan kalau setiap saat selalu menginstrospeksi diri dan mengevaluasi diri apa yang telah kita lakukan saat ini sudah lebih baik dan bermanfaat.