Dipertontonkan kepada publik pro dan kontra terhadap permasalah tersebut.
Yang jadi pertanyaan, hanya karena perubahan jam masuk sekolah kok jadi pada heboh ya..gak kalah serunya dengan pertandingan sepak bola (bagi yang suka bola tentunya)...apa ini yang disebut dengan demokrasi ? setiap ada issue selalu cari pro dan kontranya lalu dipublikasikan...
What is in my mind ? ....
1. Ini bukan hanya permasalahan perubahan jam sekolah lalu jalanan jadi lancar..atau banyak orang tua murid yang terganggu waktu istirahatnya karena mereka harus bangun lebih awal lagi untuk menyiapkan segala keperluan anak-anaknya dan harus mengantarkan anaknya ke sekolah. Tapi apakah bangun lebih awal itu salah ? (terus terang saya sendiri sering bangun kesiangan...)
2. Menurut saya masalahnya bukan karena jam sekolah yang berbarengan dengan jam kerja. Pemprov Nusa Tenggara Barat memberlakukan jam masuk kantor (Pemda) dan jam masuk sekolah sama yaitu jam 06.30 pagi dan pulang kantor jam 14.00 WIT, sampai saat ini baik-baik tidak ada masalah. bahkan diharapkan dengan datang lebih pagi pikiran dan tubuh masih dalam kondisi fresh, jadi dapat mengerjakan tugas dengan baik. Memang NTB tidak bisa disamakan dengan kondisi jakarta yang padat penduduknya, tapi konsep jam masuk sekolah sudah mereka terapkan lebih dulu walaupun waktu tempuh terjauh untuk menuju kantor atau sekolah sekitar 45 menit. Artinya walaupun tidak ada kemacetan seperti di jakarta mereka toh memberlakukan jam masuk lebih awal.
3. Jadi permasalahannya adalah sebagai contoh anak saya sekolah disalah satu TK Islam di sasak tinggi ciputat, kami sempat menyakan mengenai fasilitas jemputan, siapa saja murid yang ikut di jemputan dan di mana tinggalnya. Saya pikir yang sekolah disitu anak-anak yang tinggalnya sekitar pamulang atau ciputat ternyata yang satu jemputan dg anak saya tinggal di cinere, ada juga di rempoa. Cinere ? emangnya disana gak ada sekolahan ?
Itu hanya salah satu contoh bayangkan anak TK rumahnya di cinere sekolahnya di ciputat. kembali lagi itu mungkin hanya salah satu contoh saja, yang pasti masih banyak yang lainnya yang seperti itu. So what is the maksud...Dulu waktu saya masih TK, SD kita bersekolah di sekolah yang ada disekitar tempat tinggal kita.
Itu jaman dulu waktu itu taun 1980-an di mana masih belum banyak sekolah-sekolah, nah di tahun 2009 ini bukannya banyak berdiri sekolah-sekolah mulai yang harga bayaran bulannya puluhan ribu sampai puluhan juta.
Belum lagi waktu sekolah di SMP dan SMA ada peraturan rayonisasi yaitu pilih sekolah sesuai dengan wilayah tempat tinggal.
Jadi apa kesimpulannya, menurut saya kemacetan itu bukan disebabkan oleh berbarengannya jam sekolah dengan jam kantor, tetapi kemacetan disebabkan oleh :
- yang pasti jumlah kendaraan yang semakin banyak dan orang semakin malas jalan kaki untuk perjalanan jarak pendek mereka lebih senang naik motor, sehingga jalanan semakin padat oleh kendaraan.
- dulu kami beramai-ramai sekolah dengan jalan kaki karena jarak tempuhnya dekat. kalau sekarang yang naik kendaraan pribadi bukan cuma orang kerja, anak TK sampai mahasiswa pun naik kendaraan pribadi ditambah lagi dengan pegawai kantor, angkot dan motor dll yang pasti pagi-pagi sudah tidak ada udara bersih.
Lalu apa solusinya?
yang terpenting pemerataan mutu pendidikan sehingga siapapun dimanapun mempunyai mutu pendidikan yang sama.
selain itu tidak lain angkutan umum yang nyaman ke tempat aktivitas (sekolah maupun kantor)...yang akhirnya bisa membuat orang enggan menggunakan kendaraan pribadinya kecuali disaat hari libur.
Alhamdulilah sudah hampir setahun ini, saya memilih ikut mobil jemputan departemen karena selain murah, nyaman dan yang pasti lebih cepat daripada kendaraan umum dan yang terpenting bisa tidur dengan nyaman heheheh..
Dan si Kebo sudah hampir setaun ini hari senin-jumat istiharat di rumah, dan di hari sabtu/minggu atau hari libur dia dengan setia mengantar kami jalan-jalan. (nz)
