Selasa, 14 Oktober 2014

Blog telah dihapus ???

Waduh....kenapa ini ? habis deh semua dokumentasi tulisan-tulisan ku....















Langsung searching gimana cara mengembalikan/memulihkannya...

Akhirnya dapat juga solusinya di http://kursuskomputerbogor.blogspot.com,
dikatakan bahwa kejadian ini diakibatkan adanya upaya untuk masuk ke blogspot kita dan mencoba mengacak password.

Solusinya adalah login pada google, masukkan nomer HP dan google akan mengirim kode verifikikasi, setelah terima sms masukkan kode verifikasi dan ....Alhamdullilah blog bisa diakses kembali.

Tips :
- rubah password secara berkala
- minimal 6 karakter
- buat password dengan kombinasi huruf (besar-kecil), angka, tandabaca (jika diperkenankan)

Selasa, 07 Oktober 2014

Still about PPK ......

Lain lubuk lain ikannya, lain padang lain ilalang - lain substansi lain pula kepanjangannya..... rasanya cocok untuk PPK ini supaya tidak salah menterjemahkan sesuai dengan substansinya

PPK :
- Pejabat Pembuat Komitmen
- Permohonan Pemeriksanaan Karantina
- Panitia Pemilihan Kecamatan
- Program Pengembangan Kecamatan
- Pemberi Pelayanan Kesehatan
- Pemahaman dan Penerapan Konsep
- Pola Pengelolaan Keuangan
- Pejabat Penatausahaan Keuangan
- Pengembangan Profesi Konselor

adalagi ....????





Rabu, 01 Oktober 2014

Sekelumit tentang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) - late post

Dalam suatu rakor PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) yang diselenggarakan beberapa waktu lalu, dalam diskusi disampaikan tugas, wewenang dan tanggung jawab PPK bukan hanya dalam pengadaan barang/jasa namun dalam hal keuangan.

Pada pasal 12 Perpres 54/2010 beserta perubahannya disebutkan persyaratan manajerial PPK adalah antara lain : berpendidikan paling kurang Sarjana Strata Satu bidang keahlian sedapat mungkin sesuai dengan tuntutan pekerjaan, memiliki pengalaman paling kurang 2 tahun terlibat aktif dalam kegiatan, memiliki kemampuan kerja secara berkelompok dalam melaksanakan setiap pekerjaan.

Terjadi diskusi kecil dengan teman-teman PPK disampaikan oleh mereka tentang repotnya jadi PPK, karena ada tugas sebagai penanggung jawab pelaksanaan pengadaan juga dari sisi keuangan. Disampaikan itulah mengapa di Perpres 54/2010 disebutkan persyaratan manajerial karena dia harus dapat menjadi manager terhadap tugas dan tanggung jawab dan dan mampu menangani semua pihak yang berkaitan dengannya yaitu atasannya, bawahannya, pemilik program/pekerjaan, penyedia barang/jasa, bagian keuangan serta pihak lain yang dalam pekerjaannya berkaitan dengan PPK.
Belum lagi PPK juga perlu mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang berkaitan dengan tupoksinya, seperti aturan pengadaan barang/jasa, perpajakan, keuangan negara, dan beberapa aturan terkait teknis pekerjaan sesuai dengan bidang keahliannya.

Masih teringat celetukan seorang peserta Simposium Pengadaan tahun 2013 lalu, "masih untung kita tidak gila karena begitu banyak peraturan yang perlu berkaitan dengan pengadaan barang/jasa yang perlu diketahui.", mengingat pengadaan barang/jasa kerap kali menjadi sorotan publik. Kalau cerita para senior jaman Pimpro dulu ada diklatnya, jadi yang namanya pimpro memang sudah punya bekal. Kalau sekarang....ketauan punya sertifikat PBJ siap-siap diusulkan jadi PPK tanpa bekal apapun....

Menurut Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Dengan demikian seyogyanya pelaksanaan tugas PPK bukan individu, akan tetapi lebih berupa teamwork atau organisasi yang akan mendukung tugas seorang PPK selaku seorang manager dalam memenuhi tugas dan tanggung jawabnya. Mungkin dibeberapa tempat telah menerapkan, akan tetapi masih banyak juga yang PPK bertugas seolah-oleh single fighter, penugasan staf PPK juga telah diatur akan tetapi biasanya hanya sebatas membantu urusan keuangan dan itupun biasanya hanya 1 orang.

Posisi jabatan struktural PPK juga sering kali mempengaruhi, Ketika seorang PPK memiliki jabatan dalam pelaksanaannya tugasnya lebih mudah memobilisasi tim atau bawahannya yang lain untuk terlibat membantu PPK begitu juga hubungannya dengan pihak lain biasanya akan lebih mudah, namun sebaliknya apabila tidak memiliki jabatan struktural menjadi terkendala karena pendukungnya adalah pada level yang setara. Kadangkala PPK ketika ketika menghadapi masalah karena kurangnya dukungan (mikir sendiri ambil keputusan sendiri)

Melanjutkan diskusi tersebut, disampaikan seyogyanya penunjukan atau penugasan sebagai PPK hendaknya juga diikuti dengan peningkatan kemampuan bukan hanya pada bidang pengadaan, keuangan serta teknis saja atau hardskill, akan tetapi softskill juga di butuhkan mendukung kemampuan manajerialnya. 
Softskill menurut Daniel Goleman masuk dalam kecerdasan emosional yang menurut definisi adalah Kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, Kemampuan memotivasi diri, Kemampuan mengendalikan diri/ mengelola emosi pada diri sendiri dalam hubungan dengan orang lain. 
Sehingga seorang PPK bukan hanya dibekali dengan kemampuan dalam bidang keuangan, pengadaan, manajemen proyek atau yang berkaitan dengan teknis pekerjaan saja, akan tetapi kemampuan lain seperti kepemimpinanan, bernegosiasi, berkomunikasi, penanganan resiko, penanganan keluhan, manajemen konflik dan lain sebagainya yang akan dibutuhkan untuk mendukung tugasnya.