Jumat, 22 Juni 2012

Informasi Pelaksanaan Pekerjaan


Dibulan ini, Tangerang Selatan kota tempat kami tinggal disedang gencar-gencarnya pembangunan infrastruktur fisik, terutama perbaikan jalan. Di beberapa titik sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai di pasang spanduk bertuliskan himbauan untuk mencari jalan alternative untuk menghindari perbaikan jalan tersebut.

Akan tetapi di suatu pagi hari ketika kami akan berangkat kerja, terjadi kemacetan karena sedang berlangsung pengecoran jalan, akhirnya kami terpaksa ikut memutarkan kendaraan untuk melalui jalan alternatif dan di pagi hari yang masih gelap itu yang biasanya terlihat sepi kali ini sedikit berbeda karena banyak kendaraan yang memilih berputar mencari jalan alternatif, padahal dimalam harinya walaupun sudah siap untuk di cor jalan tersebut masih dapat di lewati .

Menurut saya yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah kejelasan waktu kapan dimulai perbaikan jalan dan kapan selesainya, sebagaimana telah dimuat dalam kerangka acuan kerja yang disusun Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan dokumen penawaran yang disampaikan oleh kontraktor pelaksana pekerjaan. Memang di lokasi proyek terdapat papan proyek yang berisi informasi tentang pelaksanaan pekerjaan namun tidak sedikit juga masyarakat kurang memperhatikan hal tersebut. Pemasangan spanduk informasi tersebut sudah tepat, karena spanduk dipasang beberapa hari sebelum pelaksanaan akan tetapi penambahan informasi kapan pekerjaan dimulai dan kapan selesai bisa merupakan salah satu bentuk komitmen terhadap ketepatan waktu pelaksanaan pengadaan barang/jasa.

Jumat, 15 Juni 2012

Belajarlah dari tukang parkir.


Demikian pesan dari Ustadz Hasanudin dalam kegiatan pengajian rutin hari minggu kebetulan minggu ini (10/06/2012) bertempat di Rumah Bapak Ir Saiful Bachri, pengajian biasanya bertempat di Mushola Al-Hikmah.

Tausiah mengambil tema tentang menyusukuri nikmat Allah. Disampaikan oleh Ustadz bahwa hidup kita ini sama halnya dengan tukang parkir. Sebagai suatu profesi pekerjaan tukang parkir memiliki tugas untuk menjaga mobil maupun motor yang dititipkan kepadanya. Dengan kata lain pada saat itu dia memiliki banyak mobil dan banyak motor yang harus dijaga. Pada saat menjaga kendaraan harus disertai dengan rasa tanggung jawab seolah memiliki seluruh kendaraan tersebut agar dapat menjaga kendaraan dengan baik dan terhindar dari hal-hal yang buruk. Walaupun didasari dengan rasa memiliki tukang parkir harus ikhlas ketika sang pemilik kendaraan mengambil kendaraan yang dimilikinya.

Analogi tersebut sama halnya dengan kehidupan kita, diri kita dan semua yang kita miliki adalah milik Allah. Oleh karena itu kita harus dapat menjaganya sesuai dengan perintah dan amanat Allah. Demikian pula halnya apabila Allah menginginkan milik-Nya kembali kita harus siap untuk mengembalikannya. Sudahkah kita mempersiapkan diri dengan baik ketika kita kembali pada-Nya ?